-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

SURAT TERBUKA UNTUK PARA ORANG TUA (BAGIAN 2)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ كَانَ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ يَرَى بَعْدِي اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَة

Aku wasiatkan kepada kalian untuk mendengar dan taat (kepada pemimpin) walaupun dia seorang hamba dari Habasyah (Ethiopia). Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian yang hidup, akan melihat –sepeninggalku- pereselisihan yang banyak. Baka wajib bagi kalian untuk berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rosyidin yang diberi petunjuk sepeninggalku. Gigitlah sunnah-sunnah tersebut dengan geraham balian. Menjauhlah dari perkara-perkara baru (dalam agama) karena setiap perkara baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah sesat”. (HR Ahmad, dari 'Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu 'Anhu, dishohihkan Syaikh Al-Albani dan Syaikh Muqbil)
Hudzaifah Ibnul Yaman Rodhiyallahu ‘Anhu mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepadanya:

يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ

 Akan terdapat –sepeninggalku- pemimpin-pemimpin yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak menjalankan sunnahku. Pada mereka terdapat sekelompok lelaki yang hati-hati mereka seperti hati para setan dalam jasad manusia”.
Hudzaifah berkata: “Apa yang aku perbuat wahai Rasulullah jika aku menjumpai hal yang demikian?”. Beliau mengatakan:

  تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ

Engkau mendengar dan taat (selama tidak dalam kemaksiatan kepada Allah) kepada pemimpin. Walaupun dia memukul punggungmu dan mengambil hartamu, mendengar dan taatlah”. (HR Muslim)

Adapun dalil-dalil yang dibawakan para teroris tersebut untuk mendukung perbuatan anarkis tersebut, tak lain hanyalah penempatan dalil selain dari tempatnya yang disebabkan pemahaman mereka yang menyimpang. Karena kaum salaf tidak ada yang berpemahaman dan berbuat demikian sementara di zaman mereka banyak orang-orang kafir maupun para pelaku maksiat yang tinggal di negara Islam, sebagaimana juga ditemukan para pemimpin yang zholim.

Karena itu satu-satunya cara untuk mendeteksi apakah putera bapak atau putri ibu telah terseret ke dalam jaringan mereka atau kelompok menyimpang yang lain, adalah dengan mempelajari jalannya para Salaf dalam memahami Al-Qur'an dan Sunnah. Karena dengan mengetahui jalan mereka, bisa dikenal jalan-jalan selain mereka.

Bersambung : Postingan Berikutnya

<< Prev                                                                  Halaman 8