Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda:
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى
اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ كَانَ عَبْدًا
حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ
يَرَى بَعْدِي اخْتِلَافًا كَثِيرًا
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ وَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ
ضَلَالَة
“Aku
wasiatkan kepada kalian untuk mendengar dan taat (kepada pemimpin) walaupun dia
seorang hamba dari Habasyah (Ethiopia). Sesungguhnya barangsiapa diantara
kalian yang hidup, akan melihat –sepeninggalku- pereselisihan yang banyak. Baka
wajib bagi kalian untuk berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rosyidin
yang diberi petunjuk sepeninggalku. Gigitlah sunnah-sunnah tersebut dengan
geraham balian. Menjauhlah dari perkara-perkara baru (dalam agama) karena
setiap perkara baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah sesat”. (HR Ahmad, dari
'Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu 'Anhu, dishohihkan Syaikh Al-Albani dan Syaikh
Muqbil)
Hudzaifah Ibnul Yaman
Rodhiyallahu ‘Anhu mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
berkata kepadanya:
يَكُونُ بَعْدِى
أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ
وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ
قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ
“Akan terdapat
–sepeninggalku- pemimpin-pemimpin yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak
menjalankan sunnahku. Pada mereka terdapat sekelompok lelaki yang hati-hati
mereka seperti hati para setan dalam jasad manusia”.
Hudzaifah berkata: “Apa yang aku
perbuat wahai Rasulullah jika aku menjumpai hal yang demikian?”. Beliau
mengatakan:
تَسْمَعُ
وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ
وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ
“Engkau
mendengar dan taat (selama tidak dalam kemaksiatan kepada Allah) kepada
pemimpin. Walaupun dia memukul punggungmu dan mengambil hartamu, mendengar dan
taatlah”. (HR Muslim)
Adapun dalil-dalil yang dibawakan
para teroris tersebut untuk mendukung perbuatan anarkis tersebut, tak lain
hanyalah penempatan dalil selain dari tempatnya yang disebabkan pemahaman
mereka yang menyimpang. Karena kaum salaf tidak ada yang berpemahaman dan
berbuat demikian sementara di zaman mereka banyak orang-orang kafir maupun para
pelaku maksiat yang tinggal di negara Islam, sebagaimana juga ditemukan para
pemimpin yang zholim.
Karena itu satu-satunya cara
untuk mendeteksi apakah putera bapak atau putri ibu telah terseret ke dalam
jaringan mereka atau kelompok menyimpang yang lain, adalah dengan mempelajari
jalannya para Salaf dalam memahami Al-Qur'an dan Sunnah. Karena dengan
mengetahui jalan mereka, bisa dikenal jalan-jalan selain mereka.
Bersambung : Postingan Berikutnya