-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

SURAT TERBUKA UNTUK PARA ORANG TUA (BAGIAN 4)


MASA DEPAN SURAM?
 
Mungkin masih tersisa di benak sebagian orang, kalau anak saya belajar agama, dia mau jadi apa ? mau makan apa ? bagaimana masa depannya ??
Ingatlah bahwa Allah menciptakan kita di dunia ini adalah untuk mengesakan-Nya dalam peribadahan:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ إِنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

"Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengesakan-Ku. Aku tidak menginginkan rezki dari mereka dan Aku tidak ingin diberimakan. Sesungguhnya Allah adalah Ar-Rozzaq (Yang Maha Pemberi Rezki) yang memiliki kekuatan yang sangat kukuh" (QS Adz-Dzariyat Ayat 56)
Setelah menyebutkan tujuan penciptaan manusia, Allah menyebutkan masalah rezki, yang menunjukkan bahwa peribadatan tidak akan mengurangi rezki seseorang karena dia mengibadahi Ar-Rozzaq (Dzat Yang Maha Pemberi Rezki). Rezki tiap-tiap orang telah ditentukan sebelum dia dilahirkan, dan seseorang tidak akan menjumpai ajalnya sebelum jatahnya di dunia didapatkannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِين

"Tidak satupun makhluk yang bergerak (bernyawa) di bumi kecuali rizkinya dijamin oleh Allah. Dia mengetahui tempat tinggal dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis pada Kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh)" (QS Hud Ayat 6)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيم

"Berapa banyak makhluk bergerak (bernyawa) yang tidak mampu mengusahakan rezkinya sendiri. Allahlah yang memberi rezki kepadanya dan kepada kalian, Dialah As-Sami' (Dzat Yang Maha Mendengar) dan Al-Alim (Dzat Yang Maha mengetahui)" (QS Al-Ankabut Ayat 60)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menyebutkan dalam tafsirnya:

وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ

"Maksudnya: tidak mampu mengumpulkan, memperoleh dan menyimpan untuk esok.

اللهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ

Maksudnya: Dialah yang menakdirkan rizki bagi makhluk tersebut bersamaan dengan kelemahannya, Dia memudahkan rizki itu baginya, maka Allah mengutus kepada makhluk berupa rizki yang bermanfaat baginya, sampai-sampai semut kecil muka bumi, burung di angkasa dan ikan di air".
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

إن أحدكم يجمع في بطن أمه أربعين يوما ثم يكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم يبعث الله ملكا فيؤمر بأربع كلمات ويقال له اكتب عمله ورزقه وأجله وشقي أم سعيد ثم ينفخ فيه الروح

"Sesungguhnya salah seorang dari kalia dikumpulkan dalam perut ibunya dalam empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal darah selama (empat puluh hari) itu juga. Kemudian menjadi segumpal daging selama (empat puluh hari) itu juga. Lalu diutus malaikan dan diperintahkan dengan empat kalimat (perkara). Dikatakan kepadanya (malaikat): "Tulislah amalannya, rezkinya, ajalnya, dan kesengsaraan atau kebahagiannya". Kemudian ditiupkan ruh kepadanya"   (HR Bukhory dari Ibnu Mas'ud Rodhiyallahu 'Anhu)
Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

 لو أن ابن آدم هرب من رزقه كما يهرب من الموت لأدركه رزقه كما يدركه الموت

"Seandainya anak Adam lari dari rezkinya sebagaimana larinya dia dari kematian, niscaya rezki rezki itu akan mendatanginya sebagaimana kematian akan mendatanginya" (HR Abu Nu'aim di Al-Hilyah dan Ibnu 'Asakir dari Jabir Rodhiyallahu 'Anhu, dihasankan Syaikh Al-Albany)

Next >>                                                                    Halaman 1