MASA DEPAN SURAM?
Mungkin masih tersisa di benak
sebagian orang, kalau anak saya belajar agama, dia mau jadi apa ? mau makan apa
? bagaimana masa depannya ??
Ingatlah bahwa Allah menciptakan
kita di dunia ini adalah untuk mengesakan-Nya dalam peribadahan:
وَمَا خَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ
مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ
أَنْ يُطْعِمُونِ إِنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ
ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
"Tidaklah Kuciptakan jin dan
manusia kecuali untuk mengesakan-Ku. Aku tidak menginginkan rezki dari mereka
dan Aku tidak ingin diberimakan. Sesungguhnya Allah adalah Ar-Rozzaq (Yang Maha
Pemberi Rezki) yang memiliki kekuatan yang sangat kukuh" (QS Adz-Dzariyat
Ayat 56)
Setelah menyebutkan tujuan
penciptaan manusia, Allah menyebutkan masalah rezki, yang menunjukkan bahwa
peribadatan tidak akan mengurangi rezki seseorang karena dia mengibadahi
Ar-Rozzaq (Dzat Yang Maha Pemberi Rezki). Rezki tiap-tiap orang telah
ditentukan sebelum dia dilahirkan, dan seseorang tidak akan menjumpai ajalnya
sebelum jatahnya di dunia didapatkannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَمَا مِنْ
دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا
عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ
مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ
مُبِين
"Tidak satupun makhluk yang
bergerak (bernyawa) di bumi kecuali rizkinya dijamin oleh Allah. Dia mengetahui
tempat tinggal dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis pada Kitab yang
nyata (Lauhul Mahfuzh)" (QS Hud Ayat 6)
Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
وَكَأَيِّنْ مِنْ
دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا
اللهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيم
"Berapa banyak makhluk
bergerak (bernyawa) yang tidak mampu mengusahakan rezkinya sendiri. Allahlah
yang memberi rezki kepadanya dan kepada kalian, Dialah As-Sami' (Dzat Yang Maha
Mendengar) dan Al-Alim (Dzat Yang Maha mengetahui)" (QS Al-Ankabut Ayat
60)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah
menyebutkan dalam tafsirnya:
وَكَأَيِّنْ مِنْ
دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ
"Maksudnya: tidak mampu
mengumpulkan, memperoleh dan menyimpan untuk esok.
اللهُ يَرْزُقُهَا
وَإِيَّاكُمْ
Maksudnya: Dialah yang
menakdirkan rizki bagi makhluk tersebut bersamaan dengan kelemahannya, Dia
memudahkan rizki itu baginya, maka Allah mengutus kepada makhluk berupa rizki
yang bermanfaat baginya, sampai-sampai semut kecil muka bumi, burung di angkasa
dan ikan di air".
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda:
إن
أحدكم يجمع في بطن
أمه أربعين يوما ثم
يكون علقة مثل ذلك
ثم يكون مضغة مثل
ذلك ثم يبعث الله
ملكا فيؤمر بأربع كلمات
ويقال له اكتب عمله
ورزقه وأجله وشقي أم
سعيد ثم ينفخ فيه
الروح
"Sesungguhnya salah seorang
dari kalia dikumpulkan dalam perut ibunya dalam empat puluh hari. Kemudian
menjadi segumpal darah selama (empat puluh hari) itu juga. Kemudian menjadi
segumpal daging selama (empat puluh hari) itu juga. Lalu diutus malaikan dan diperintahkan
dengan empat kalimat (perkara). Dikatakan kepadanya (malaikat): "Tulislah
amalannya, rezkinya, ajalnya, dan kesengsaraan atau kebahagiannya".
Kemudian ditiupkan ruh kepadanya"
(HR Bukhory dari Ibnu Mas'ud Rodhiyallahu 'Anhu)
Beliau Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda:
لو
أن ابن آدم هرب
من رزقه كما يهرب
من الموت لأدركه رزقه
كما يدركه الموت
"Seandainya anak Adam lari
dari rezkinya sebagaimana larinya dia dari kematian, niscaya rezki rezki itu
akan mendatanginya sebagaimana kematian akan mendatanginya" (HR Abu Nu'aim
di Al-Hilyah dan Ibnu 'Asakir dari Jabir Rodhiyallahu 'Anhu, dihasankan Syaikh
Al-Albany)