-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

SURAT TERBUKA UNTUK PARA ORANG TUA (BAGIAN 4)

Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga bersabda:

إن روح القدس نفث في روعي : إن نفسا لا تموت حتى تستكمل رزقها فاتقوا الله وأجملوا في الطلب ولا يحملنكم استبطاء الرزق أن تطلبوه بمعاصي الله

"Sesungguhnya Rohul Qudus (Jibril), membisikkan ke hatiku: "Sesungguhnya jiwa tidak akan mati sampai dia menyempurnakan rezkinya". Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan carilah nafkah dengan baik. Janganlah rasa lama datangnya rezki menyebabkan kalian mencarinya dengat kemaksiatan kepada Allah" (HR Al-Hakim dari Ibnu Mas'ud Rodhiyallahu 'Anhu, dishohihkan Syaikh Al-Albany dengan penguat dari hari yang lain)

Karena itu jugalah, tidak ada pertentangan antara dalil-dalil yang menganjurkan seorang mukmin untuk fokus terhadap perkara agamanya, dengan dalil-dalil yang berisi anjuran untuk mencari rezki yang halal, karena seorang mukmin mencari penghidupan adalah untuk menunaikan apa-apa yang diwajibkan baginya dan menyokong peribadahannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Seorang mukmin hanya menjalankan sebab-sebab yang halal untuk mencapai rezki yang Allah turunkan karena Allah menyuruh manusia untuk menempuh sebab-sebab itu dan Dialah yang akan memberikan rizki kepada hamba-Nya.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwasanya beribadah kepada Allah, menjalankan ketaatan kepadanya dan menuntut ilmu agama-Nya, adalah sebab Allah turunkan rizki kepada hamba-Nya walaupun bentuk datangnya rezki tersebut di luar dari dugaan hamba.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan memberikannya jalan keluar dan Dia akan memberikannya rezki dari arah yang tidak dia sangka-sangka. Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka Allah akan mencukupkannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah menetapkan kadar bagi setiap sesuatu" (QS At-Tholaq Ayat 2-3)

Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

من كانت الدنيا همه فرق الله عليه أمره وجعل فقره بين عينيه ولم يأته من الدنيا إلا ماكتب له . ومن كانت الآخرة نيته جمع الله له أمره . وجعل غناه في قلبه وأتته الدنيا وهي راغمة
"Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai cita-citanya maka Allah akan mencerai berai urusannya dan menjadikan kemiskinan di depan matanya. Dan dia tidak akan didatangi kenikmatan dunia kecuali yang telah tertulis baginya. Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai niat (tujuan)nya maka Allah akan jadikan kekayaan di hatinya dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan rendah" (HR Ahmad dan Ibnu Majah dari Zaid bin Tsabit Rodhiyallahu 'Anhu, dishohihkan Syaikh Muqbil dan Al-Albany)
Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga bersabda dalam sebuah hadits Al-Qudsi:

يقول ربكم يا ابن آدم تفرغ لعبادتى أملأ قلبك غنى وأملأ يديك رزقا يا ابن آدم لا تباعد منى فأملأ قلبك فقرا وأملأ يديك شغل

"Robb kalian mengatakan: "Wahai anak Adam. Curahkanlah (tenaga, waktu, pikiran dll) untuk beribadah kepada-Ku maka akan kupenuhkan hatimu dengan kekayaan dan tanganmu dengan rezki. Wahai anak Adam janganlah engkau menjauh dari-Ku niscaya akan kupenuhi hatimu dengan kemiskinan dan tanganmu dengan kesibukan" (HR Al-Hakim dari Ma'qil bin Yasar Rodhiyallahu 'Anhu, dishohihkan Syaikh Muqbil dan Al-Albany)

Next >>                                                                    Halaman 2