بسم الله الرحمن
الرحيم
Segala puji bagi Allah Robb
semesta alam, Aku bersaksi bahwa hanya Dia-lah yang berhak diibadahi, hanya Dia
yang mampu memberikan taufik kepada orang yang jujur mencari kebenaran, dan memudahkan
jalan ke surga bagi orang yang menempuh jalan menuntut ilmu agama-Nya.
Sesungguhnya itu adalah keutamaan Allah, yang dianugerahkan kepada orang-orang
yang Dia kehendaki.
Aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah utusan Allah dan hambanya-Nya, beliaulah yang telah menyampaikan
petunjuk dari Robbnya, tidak ada yang luput dari apa yang disampaikannya.
Barangsiapa yang menyelisihi sunnahnya, maka sungguh orang itu berada dalam
kesesatan yang nyata. Amma ba’du,
Sungguh Allah telah menjaga agama
ini dengan memunculkan ulama-ulama Robbani yang silih-berganti mengayomi ummat,
serta membangkitkan pemuda-pemuda yang bersemangat untuk menuntut ilmu agama
mereka, mengambil bagian dari warisan nabi mereka.
Seorang lelaki dari Madinah
datang kepada Abu Darda’ Rodhiyallahu 'Anhu, ketika itu beliau sedang berada di
Damaskus. Maka Abu Darda’ berkata: “Apa yang menyebabkan kedatanganmu, wahai
saudaraku ?”. Maka orang itu menjawab: “Sebuah hadits. Telah sampai kepadaku
bahwa engkau menyampaikan hadits tersebut dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam”. Beliau (Abu Darda’) berkata: “Apakah engkau datang karena keperluan
lain ?”. Dia menjawab: “Tidak”. Beliau berkata lagi: “”Apakah engkau datang
untuk berdagang ?”. Dia menjawab: “Tidak, aku datang hanya untuk meminta hadits
tersebut”. Maka Abu Darda’ berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam mengatakan:
من
سلك طريقا يبتغي فيه
علما سلك الله له
طريقا إلى الجنة وإن
الملائكة لتضع أجنحتها رضاء
لطالب العلم وإن العالم
ليستغفر له من في
السموات ومن في الأرض
حتى الحيتان في الماء
وفضل العالم على العابد
كفضل القمر على سائر
الكواب إن العلماء ورثة
الأنبياء إن الأنبياء لم
يورثوا دينارا ولا درهما
إنما ورثوا العلم فمن
أخذ به أخذ بحظ
وافر
“Barangsiapa
yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan untuknya jalan ke surga.
Sesungguhnya para malaikat benar-benar akan menurunkan sayap-sayap mereka
karena ridho kepada para penuntut ilmu. Sesungguhnya seorang alim (orang
berilmu) dimintai ampunan oleh penduduk langit dan bumi, sampai-sampai ikan
yang berada di air. Keutamaan seorang alim dibandingkan seorang ‘abid (orang
yang rajin ibadah tapi ilmunya kurang) adalah seperti keutamaan bulan atas
seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Dan sungguh
para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Mereka hanyalah mewariskan ilmu,
maka barangsiapa yang mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang cukup”.
(HR At-Tirmidzi, dishohihkan Imam Al-Albany)
Tentunya ilmu yang dimaksud
disini bukannya ilmu keduniaan namun ilmu akhirat, ilmu agama. Inilah yang
dimaksud dalam ayat-ayat dan hadits-hadits apabila disebutkan masalah ilmu.Di masa kita ini -walhamdulillah-
dakwah Salafiyyah Ahlus Sunnah wal Jama’ah menyebar di seluruh dunia, walau
para da’i dan pengikut kelompok-kelompok sesat terus berusaha untuk
menghalanginya dan berupaya menciptakan pandangan jelek bagi masyarakat
terhadap dakwah yang penuh berkah ini. Mereka tidak akan sadar, bahwa upaya
mereka hanya akan merugikan mereka di di dunia maupun di akhirat. Mereka tidak
akan mampu menghadang dakwah, karena dakwah ini akan ada sampai hari kiamat,
dan ini sudah menjadi ketetapan Allah. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda:
لا يزال
ناس من أمتي ظاهرين
حتى يأتيهم أمر الله
وهم ظاهرون
“Senantiasa
pada umat ini, terdapat sekelompok manusia yang menegakkan syari’at, sampai
(menjelang) datangnya kiamat, sementara mereka tetap dalam keadaan tersebut”.
(HR Bukhory-Muslim dari Al-Mughiroh bin Syu'bah Rodhiyallahu 'Anhu).
Next >> Halaman 1