-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

SURAT TERBUKA UNTUK PARA ORANG TUA (BAGIAN 5)



Seorang hamba apabila meninggal maka dia akan terputus dari amalannya, kecuali jika amal tersebut tetap ada dan berlanjut setelah meninggalnya. Sementara keberadaan anak di dunia ini adalah disebabkan adanya usaha dari kedua orang tuanya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

أطيب ما أكلتم من كسبكم وإن أولادكم من كسبكم

Sebaik-baik apa yang kalian makan adalah dari usaha kalian. Sesungguhnya ana-anak kalian adalah termasuk usaha kalian”. (HR Ibnu Majah dari 'Aisyah, dishohihkan Syaikh Al-Albany)
Karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَه

Apabila seorang manusia meninggal maka amalannya akan terputus kecuali dari tiga perkara: sedekahnya yang terus berjalan (yang masih dimanfaatkan setelah meninggalnya), ilmu yang dimanfaatkan dan anak sholih yang mendo’akannya”. (HR Muslim dari Abu Hurairoh Rodhiyallahu ‘Anhu)
Maka dari itu bersemangatlah wahai para orang tua untuk mendidik anaknya menjadi anak yang sholih dan menyokong mereka untuk itu. Sungguh ini adalah usaha yang paling berprospek dan paling menguntungkan bagi kalian.

سبحنك وبحمدك لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك

 Ditulis oleh: Abu Ja'far Al Harits Al Minangkabawy

Semoga Allah Senantiasa Mengkaruniakan Hidayah Kepadanya dan Kedua Orang Tuanya-
Dammaj-Yaman Robi'uts Tsany 1433

'Umar bin Al-Khottob Rodhiyallahu 'Anhu mengisahkan: "Suatu hari, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyuruh kami untuk bersedekah. Hal itu pas ketika aku memiliki harta. Maka aku berkata (di dalam hati): "Aku mengungguli Abu Bakr jika aku bisa mengunggulinya hari ini", maka akupun datang dengan membawa setengah hartaku. Rasulullah lantas berkata: "Apa yang kamu sisakan bagi keluargamu ?". Aku menjawab: "Semisalnya". Kemudian Abu Bakr datang dengan semua yang ada padanya. Rasulullah lantas berkata: "Apa yang kamu sisakan bagi keluargamu ?". Dia menjawab: "Aku meninggalkan bagi mereka Allah dan Rosul-Nya". Aku berkata (di dalam hati): "Aku tidak akan bisa mengunggulimu dalam perkara apapun". (HR Abu Daud dihasankan Syaikh Muqbil).
Maka wahai saudaraku seiman kalau kita tidak mampu menyamai mereka, setidaknya kita berusaha untuk mendekati, meneladani mereka semampu kita. Jangan dunia dijadikan alasan berlambat-lambat untuk mempersiapkan akhirat bahkan sesungguhnya dunialah yang akan dipertanggung-jawabkan. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

لا تزول قدما ابن آدم يوم القيامة من عند ربه حتى يسأل عن خمس : عن عمره فيما أفناه و عن شبابه فيما أبلاه و ماله من أين اكتسبه و فيما أنفقه و ماذا عمل فيما علم

"Tidak akan bergerak kedua kaki seorang anak Adam dari sisi Robbnya pada hari kiamat, sampai dia diatanya tentang lima perkara: (Dia akan ditanya) tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia hilangkan, tentang hartanya dari mana dia dapatkan dan kepada dia pergunakan, serta ditanya apa amalan yang dikerjakan pada perkara-perkara yang dia memiliki ilmu tentangnya" (HR At-Tirmidzi, Abu Ya'la, Ath-Thorony dan lainnya dari Ibnu Mas'ud Rodhiyallahu 'anhu dishohihkan Syaikh Al-Albany)

<< Prev                                                                    Halaman 3