Seorang hamba apabila meninggal
maka dia akan terputus dari amalannya, kecuali jika amal tersebut tetap ada dan
berlanjut setelah meninggalnya. Sementara keberadaan anak di dunia ini adalah
disebabkan adanya usaha dari kedua orang tuanya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam mengatakan:
أطيب ما
أكلتم من كسبكم وإن
أولادكم من كسبكم
“Sebaik-baik
apa yang kalian makan adalah dari usaha kalian. Sesungguhnya ana-anak kalian
adalah termasuk usaha kalian”. (HR Ibnu Majah dari 'Aisyah, dishohihkan Syaikh
Al-Albany)
Karena itulah Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:
إِذَا مَاتَ
الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ
مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ
جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ
بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ
يَدْعُو لَه
“Apabila
seorang manusia meninggal maka amalannya akan terputus kecuali dari tiga
perkara: sedekahnya yang terus berjalan (yang masih dimanfaatkan setelah
meninggalnya), ilmu yang dimanfaatkan dan anak sholih yang mendo’akannya”. (HR
Muslim dari Abu Hurairoh Rodhiyallahu ‘Anhu)
Maka dari itu bersemangatlah
wahai para orang tua untuk mendidik anaknya menjadi anak yang sholih dan
menyokong mereka untuk itu. Sungguh ini adalah usaha yang paling berprospek dan
paling menguntungkan bagi kalian.
سبحنك وبحمدك لا
إله إلا أنت أستغفرك
وأتوب إليك
Ditulis oleh: Abu Ja'far Al Harits Al Minangkabawy
–Semoga
Allah Senantiasa Mengkaruniakan Hidayah Kepadanya dan Kedua Orang Tuanya-
Dammaj-Yaman Robi'uts Tsany 1433
'Umar bin Al-Khottob Rodhiyallahu
'Anhu mengisahkan: "Suatu hari, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
menyuruh kami untuk bersedekah. Hal itu pas ketika aku memiliki harta. Maka aku
berkata (di dalam hati): "Aku mengungguli Abu Bakr jika aku bisa
mengunggulinya hari ini", maka akupun datang dengan membawa setengah
hartaku. Rasulullah lantas berkata: "Apa yang kamu sisakan bagi keluargamu
?". Aku menjawab: "Semisalnya". Kemudian Abu Bakr datang dengan
semua yang ada padanya. Rasulullah lantas berkata: "Apa yang kamu sisakan
bagi keluargamu ?". Dia menjawab: "Aku meninggalkan bagi mereka Allah
dan Rosul-Nya". Aku berkata (di dalam hati): "Aku tidak akan bisa
mengunggulimu dalam perkara apapun". (HR Abu Daud dihasankan Syaikh
Muqbil).
Maka wahai saudaraku seiman kalau
kita tidak mampu menyamai mereka, setidaknya kita berusaha untuk mendekati,
meneladani mereka semampu kita. Jangan dunia dijadikan alasan berlambat-lambat
untuk mempersiapkan akhirat bahkan sesungguhnya dunialah yang akan
dipertanggung-jawabkan. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
لا
تزول قدما ابن آدم
يوم القيامة من عند
ربه حتى يسأل عن
خمس : عن عمره فيما
أفناه و عن شبابه
فيما أبلاه و ماله
من أين اكتسبه و
فيما أنفقه و ماذا
عمل فيما علم
"Tidak akan bergerak kedua
kaki seorang anak Adam dari sisi Robbnya pada hari kiamat, sampai dia diatanya
tentang lima perkara: (Dia akan ditanya) tentang umurnya untuk apa dia
habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia hilangkan, tentang hartanya dari mana
dia dapatkan dan kepada dia pergunakan, serta ditanya apa amalan yang
dikerjakan pada perkara-perkara yang dia memiliki ilmu tentangnya" (HR
At-Tirmidzi, Abu Ya'la, Ath-Thorony dan lainnya dari Ibnu Mas'ud Rodhiyallahu
'anhu dishohihkan Syaikh Al-Albany)