-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

SURAT TERBUKA UNTUK PARA ORANG TUA (BAGIAN 1)

Jalannya orang-orang beriman adalah jalannya mereka, jalannya para salafush sholih karena merekalah generasi terbaik dan cerminan umat ini. Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Siapakah sebaik-baik manusia?". Maka beliau menjawab:

الْقَرْنُ الَّذِى أَنَا فِيهِ ثُمَّ الثَّانِى ثُمَّ الثَّالِثُ

"Kurun yang aku ada padanya, kemudian (kurun) yang kedua, kemudian (kurun) yang ketiga" (HR Muslim dari 'Ummul Mukminin 'Aisyah Rodhiyallahu 'Anha)
Dalam riwayat lain, beliau bersabda:

 خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

"Sebaik-baik manusia manusia adalah kurunku, kemudian yang setelahnya, kemudian yang setelahnya" (HR Bukhory-Muslim dari 'Abdullah bin Mas'ud, dan 'Imron bin Husain Rodhiyallahu 'Anhuma)


Bersambung : Postingan Berikutnya

<< Prev                                                            Halaman 5