-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

MENCARI BERKAH DENGAN SEDEKAH (BAG. 2)

 “Apa yang menghalangi kalian untuk berinfak di jalan Alloh?, sementara semua jalan kebaikan ada padanya. Apa yang mengharuskan kalian untuk pelit? Sementara itu bukanlah milik kalian bahkan semua perbendaharaan di langit dan bumi adalah milik Alloh, semuanya akan berpindah atau dipindahkan dari tangan kalian, kemudian kembali kepemilikannya kepada pemiliknya Alloh Tabaroka wa Ta’ala. Maka ambillah harta itu untuk berinfak selama masih berada di tangan kalian, ambillah kesempatan”. [Lihat Tafsir As-Sa’dy tentang ayat di atas]

Bersedekahlah mumpung masih dalam kelapangan. Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam ditanya tentang sedekah yang paling banyak pahalanya, maka beliau menjawab:

أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الفَقْرَ، وَتَأْمُلُ الغِنَى، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الحُلْقُومَ، قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا، وَلِفُلاَنٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ

Engkau bersedekah dalam keadaan badanmu masih sehat dan jiwamu merasa pelit, engkau takut miskin dan mengangankan kekayaan. Janganlah engkau berlambat-lambat, sampai ketika nyawa suah sampai ke tenggorokan engkau baru berkata: “Untuk si fulan segini, untuk si fulan segitu, ini dulu aku peruntukkan bagi fulan …” (HR Bukhory Muslim dari Abu Hurairoh Rodhiyallohu ‘Anhu)

 سبحنك وبحمدك لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك

ditulis oleh: Abu Ja’far Al-Harits Al-Minangkabawy -Saddadahulloh-

<< Prev                                                                    Halaman 8