-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

SANDIWARA ISLAMY


• Syaikh Muqbil bin Hady Al-Waadi’iy Rahimahullah mengatakan:

ﺍﻟﺘﻤﺜﻴﻞ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺃﺳﻠﻮﺑﺎً ﻣﻦ ﺃﺳﺎﻟﻴﺐ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ، ﻭﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻣﻮﺟﻮﺩﺍً ﻋﻠﻰ ﻋﻬﺪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﻞ ﺭﻭ

binbaz.org.sa
الجواب:

قد سبق منا غير مرة أن التمثيل لا يصلح وأنه كذب، كون الإنسان يمثل نفسه أنه عمر بن
ﻯ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻓﻲ ‏( ﺳﻨﻨﻪ ‏) ﺃﻥ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﻗﺎﻟﺖ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺴﺒﻚ ﻣﻦ ﺻﻔﻴﺔ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬﺍ ﺗﻌﻨﻲ ﺃﻧﻬﺎ ﻗﺼﻴﺮﺓ ، ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ: " ﻟﻘﺪ ﻗﻠﺖ ﻣﻘﺎﻟﺔ ﻟﻮ ﻣﺰﺟﺖ ﺑﺎﻟﺒﺤﺮ ﻷﻓﺴﺪﺗﻪ ، ﻣﺎ ﻳﺴﺮﻧﻲ ﺃﻧﻲ ﺣﻜﻴﺖ ﺃﺣﺪﺍً ﻭﺃﻥ ﻟﻲ ﻛﺬﺍ ﻭﻛﺬ"
ﻭﻣﻌﻨﻰ ﺣﻜﻴﺖ: ﺃﻱ ﻓﻌﻠﺖ ﻣﺜﻞ ﻓﻌﻠﻪ ﺃﻭ ﻗﻠﺖ ﻣﺜﻞ ﻗﻮﻟﻪ .ﻭﺃﻗﻞ ﺃﺣﻮﺍﻟﻪ ﺃﻧﻪ ﻛﺬﺏ ...

“Sandiwara tidak pernah menjadi metode dakwah ini, tidak ada di zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahkan Abu Dawud meriwayatkan di Sunan-nya sesungganya ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha mengatakan: Wahai Rasulullah cukup bagimu, Shofiyyah itu begini-begini”, maksudnya adalah: Dia pendek, Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Ala Aalihi wa Sallam mengatakan: ”Sungguh engkau telah mengucapkan suatu ucapan yang seandainya dicampurkan ke laut maka ia akan merusaknya. Tidaklah menyenangkanku jika aku menghikayatkan seseorang”: “Saya begini dan begini”.
Makna “aku menghikayatkan”, yaitu aku melakukan apa yang dia lakukan atau aku mengucapkan seperti ucapannya.
Paling minimnya, sandiwara itu dusta …

ﻓﺎﻟﺘﻤﺜﻴﻞ ﻣﺤﺮﻡ ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺑﺸﺮﻭﻁ ﺑﺄﻱ ﺣﺎﻝ ﻣﻦ ﺍﻷﺣﻮﺍﻝ ، ﻭﺃﺣﺴﻦ ﻣﻦ ﺃﻟﻒ ﻓﻴﻪ ﺍﻷﺥ ﺑﻜﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺃﺑﻮ ﺯﻳﺪ ﻓﻘﺪ ﺃﻟﻒ ﻛﺘﺎﺑﺎً ﻗﻴﻤﺎً ﻻ ﺃﻋﻠﻢ ﻟﻪ ﻧﻈﻴﺮﺍً ﻓﻲ ﻓﻨﻪ ، ﻓﻘﺪ ﺃﻟﻒ ﻗﺒﻠﻪ ﺍﻟﻐﻤﺎﺭﻱ ‏( ﺇﻗﺎﻣﺔ ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺗﺤﺮﻳﻢ ﺍﻟﺘﻤﺜﻴﻞ ‏) ، ﻭﻟﻜﻦ ﻟﻴﺲ ﺑﺸﺊ ﺇﻟﻰ ﻛﺘﺎﺑﺔ ﺃﺧﻴﻨﺎ ﺑﻜﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ، ﻓﻨﻨﺼﺢ ﺍﻹﺧﻮﺓ ﺑﻘﺮﺍﺀﺓ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ

Sandiwara adalah perkara yang diharamkan, tidak boleh dilakukan dengan syarat kondisi bagaimanapun. Yang terbaik menulis pembahasan ini adalah Saudara Bakr bin ‘Abdillah Abu Zayd. Dia telah menulis kitab yang sangat berharga yang saya tidak mengetahui ada yang semisal dengannya dalam topiknya. Sebelumnya Al Ghimary telah menulis “Iqomatud Dalil ‘Ala Tahriimit Tamtsil”, namun tulisan tersebut bukanlah sesuatu jika dibandingkan dengan tulisan saudara kami Bakr bin ‘Abdillah Hafizhahullah. Kami nasehatkan para ikhwah untuk membaca tulisannya tersebut”. [Lihat Ghoratul Asyrithoh 2/277-280]
• Syaikh Shalih Al-Fauzaan Hafizhahullah pernah ditanya hukum sandiwara diniyyah dan nasyid-nasyid Islamiy, maka beliau menjawab:

التمثيل لا أراه جائزًا؛ لأنه :
أولاً : فيه إلهاء للحاضرين؛ لأنهم ينظرون إلى حركات الممثل ويضحكون . فالغالب من التمثيل مقصود به التسليـة فقط وإلهاء الحاضرين . هذا من ناحية .

Sandiwara, saya memandang perkara tersebut tidak diperbolehkan, karena:
Pertama; melalaikan orang yang hadir karena mereka melihat gerakan-gerakan yang dilakukan oleh para pemain sandiwara dan mentertawakannya. Ini dari satu sisi.

Next >>                                                             Halaman 4