-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

PENERUS DAN PENGEMBAN ILMU YANG KONSISTEN TAK LUPUT DARI BAHAYA LATEN (NUKILAN BIOGRAFI: IMAM ABU YA’QUB YUSUF BIN YAHYA AL-MISHRY, MASYHUR DIKENAL DENGAN AL-BUWAITHY Rahimahullahu Ta’ala)

Ar-Robi’ bin Sulaiman Rahimahullah mengatakan: “Dahulu Al-Buwaithy -ketika sakitnya Asy-Syafi’iy di Mesir-, dia, Ibnu ‘Abdil Hakam dan Al-Muzany berselisih tentang halqoh (majelis ilmu Asy-Syafi’i). Hal tersebut sampai kepada Asy-Syafi’i, maka dia mengatakan: “Halqoh tersebut untuk Al-Buwaithy”. Karena itulah Ibnu ‘Abdil Hakam meninggalkan Asy-Syafi’i dan murid-muridnya. Dahulu halqoh yang ditinggalkan Asy-Syafi’i adalah halqoh terbesar di mesjid”. [Siyar A’lamin Nubala’: Biografi Imam Al-Buwaithy].Ternyata makar pun dimulai, kedudukan beliau pun digoncang dengan berbagai fitnah.

Dahulu fatwa-fatwa dirujuk kepada Al-Buwaithy baik dari penguasa maupun selainnya. Beliau berbuat kebaikan yang bermacam-macam, banyak membaca Al-Qur’an dan tak lewat -mayoritas- siang dan malamnya sampai beliau menyelesaikan Al-Qur’an. Maka orang-orang yang hasad terhadapnya memfitnahnya, dan menulis surat kepada Ibnu Abi Duad di Irak. Maka Ibnu Abi Duad mengirim surat kepada penguasa mesir untuk “mengujinya”, maka dia tidak menjawab sesuai yang diinginkan”. [Thobaqotusy Syafi’iyyatil Kubro karya As-Subky: Biografi Imam Al-Buwaithy]

Ar-Robi’ bin Sulaiman Rahimahullah mengatakan: “Maka Al-Buwaithy difitnah. Dahulu Abu Bakr Al-Ashom -bukan Ibnu Kaisan Al-Ashom- termasuk orang yang berusaha membuatnya terjebak fitnah. Abu Bakr Al-Ashom merupakan teman Ibnu Abi Duad, anak Asy-Syafi’i juga termasuk orang yang berusaha membuatnya terjebak fitnah. Sampai akhirnya Ibnu Abi Duad menulis surat kepada penguasa Mesir, maka Raja mengujinya dan dia tidak menjawab sesuai dengan yang diinginkan”.
Ar-Robi’ bin Sulaiman Rahimahullah juga mengatakan: “Dahulu Al-Muzany termasuk orang yang berusaha membuatnya terjebak fitnah, demikian juga Harmalah”. [Siyar A’lamin Nubala’, Taarikh Dimasyq karya Ibnu ‘Asaakir: Biografi Imam Al-Buwaithy]

Al-Muzany adalah Abu Ibrohim Isma’il bin Yahya. Seorang Imam, faqih (ahli fiqih), “bendera” ahli zuhud. Beliau adalah gurunya para imam seperti: Ibnu Khuzaimah, Abu Ja’far Ath-Thohawy dan Ibnu Abi Hatim. [Siyar A’lamin Nubala’: Biografi Imam Al-Muzany]Harmalah bin Yahya, Abu Hafsh. Seorang Imam, faqih. Beliau termasuk salah satu dari guru Imam Muslim dan Ibnu Majah. [Siyar A’lamin Nubala’: Biografi Imam Harmalah bin Yahya] 

Imam Ibnu ‘Abdil Barr Rahimahullah mengatakan: “Dahulu Ibnu Abil Laits Al-Hanafy adalah qodhi Mesir. Dia hasad dan memusuhi Al-Buwaithy. Maka pada hari-hari “ujian” tentang Al-Qur’an, dia mengeluarkannya bersama orang-orang yang dikeluarkan dari penduduk Mesir menuju Baghdad. Tidak ada seorangpun murid Asy-Syafi’i yang dikeluarkan selainnya. Beliau dibawa ke Baghdad, ditahan, dan tidak menjawab apa yang didakwahkan kepadanya dalam masalah Al-Qur’an. Beliau mengatakan: “Al-Qur’an adalah perkataan Allah bukan makhluk”. Beliau dikurung dan meninggal di penjara pada hari Jum’at sebelum waktu sholat pada tahun dua ratus tiga puluh satu”. [Al-Intiqo’ fi Fadho’ilits Tsalatsatil Aimmatil Fuqoha’: Biografi Imam Al-Buwaathy]

Sebagaimana dimaklumi bahwasanya Ahmad bin Abi Duad adalah seorang dai yang membawa pemikiran Jahmiyyah dengan mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk. Pemikiran tersebut telah merasuki para penguasa ketika itu, sehingga mereka menjadikannya sebagai bahan ujian untuk menguji para ulama ahlussunnah, barangsiapa yang menentang maka dipenjara dan atau disiksa.

Abul ‘Abbas Al-Irbily Rahimahullah Ta’ala mengatakan: “Dahulu beliau dibawa dari Baghdad ke Mesir -zaman (kholifah) Al-Watsiq Billah- pada hari-hari “ujian”, diinginkan darinya untuk mengatakan bahwa Al-Qur’an Al-Karim adalah makhluk namun beliau menolak untuk memberi jawaban yang demikian. Maka beliau ditahan di Baghdad, terus menerus dipenjara dan dirantai sampai meninggal. Beliau adalah orang yang sholih, banyak beribadah dan zuhud”. [Wafiyatul A’yan. Lihat juga Tarikh Baghdaad wa Dzuyulihi: Biografi Imam Al-Buwaithy]

Next >>                                                                    Halaman 3