Perkara inilah yang diingkari oleh musuh-musuh para nabi. Alloh berfirman:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا الله مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ ۞ قَالَ الْمَلَأُ مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي ضَلَالٍ مُبِين
"Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia berkata: "Wahai kaumku, Ibadahilah Alloh. Tidak ada yang pantas diibadahi bagi kalian selain-Nya. Sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (kiamat). Pemuka-pemuka kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami melihatmu benar-benar dalam kesesatan yang nyata" (QS Al-A'rof 59-60)
وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ ۞ قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي سَفَاهَةٍ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكَاذِبِين
"Kepada kaum 'Ad Kami mengutus saudara mereka Hud, maka dia berkata: "Wahai kaumku, Ibadahilah Alloh. Tidak ada yang pantas diibadahi bagi kalian selain-Nya. Maka tidakkah kalian bertakwa ?". Pemuka-pemuka orang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami melihatmu benar-benar tolol dan sungguh kami mendugamu termasuk para pendusta". (QS Al-A'rof 65-66)
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُه
"Kepada kaum Tsamud Kami mengutus saudara mereka Sholih, maka dia berkata: "Wahai kaumku, Ibadahilah Alloh. Tidak ada yang pantas diibadahi bagi kalian selain-Nya". (QS Al-A'rof 73), sampai kepada firman-Nya
قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِمَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ أَتَعْلَمُونَ أَنَّ صَالِحًا مُرْسَلٌ مِنْ رَبِّهِ قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلَ بِهِ مُؤْمِنُونَ ۞ قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا بِالَّذِي آَمَنْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ
Pemuka-pemuka yang sombong dari kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yaitu orang-orang yang telah beriman dari kaumnya: "Apakah kalian yakin bahwa Sholih diutus dari Robbnya ?". Mereka menjawab: "Kami beriman dengan apa yang disampaikannya". Orang-orang yang sombong itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kalian imani" (QS Al-A'rof 75-76)
وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُه
"Kepada kaum Madyan Kami mengutus saudara mereka Syu'aib, maka dia berkata: "Wahai kaumku, Ibadahilah Alloh. Tidak ada yang pantas diibadahi bagi kalian selain-Nya". (QS Al-A'rof 85), sampai kepada firman-Nya
قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا
Pemuka-pemuka yang sombong dari kaumnya berkata: "Kami benar-benar akan mengeluarkanmu dan orang-orang yang beriman bersamamu dari dari negre kami kecuali kamu kembali kepada agama kami". (QS Al-A'rof 88)
Karena mengingkari perkara inilah para musyrikin tidak dikatakan beriman walaupun mereka telah meyakini Tauhid Rububiyyah, dan inilah makna kalimat Laa ilaha illalloh. Karena kalimat tersebut menuntut pelepasan diri dari seluruh jenis yang diibadahi selain Alloh dalam seluruh bentuk peribadatan. Pada kalimat itu juga terdapat tuntutan untuk mengesakan Alloh saja dalam seluruh peribadahan. Disebabkan dua tuntutan inilah maka para penentang rosul menolak kalimat yang mereka dakwahkan ini.
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا الله مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ ۞ قَالَ الْمَلَأُ مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي ضَلَالٍ مُبِين
"Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia berkata: "Wahai kaumku, Ibadahilah Alloh. Tidak ada yang pantas diibadahi bagi kalian selain-Nya. Sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (kiamat). Pemuka-pemuka kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami melihatmu benar-benar dalam kesesatan yang nyata" (QS Al-A'rof 59-60)
وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ ۞ قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي سَفَاهَةٍ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكَاذِبِين
"Kepada kaum 'Ad Kami mengutus saudara mereka Hud, maka dia berkata: "Wahai kaumku, Ibadahilah Alloh. Tidak ada yang pantas diibadahi bagi kalian selain-Nya. Maka tidakkah kalian bertakwa ?". Pemuka-pemuka orang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami melihatmu benar-benar tolol dan sungguh kami mendugamu termasuk para pendusta". (QS Al-A'rof 65-66)
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُه
"Kepada kaum Tsamud Kami mengutus saudara mereka Sholih, maka dia berkata: "Wahai kaumku, Ibadahilah Alloh. Tidak ada yang pantas diibadahi bagi kalian selain-Nya". (QS Al-A'rof 73), sampai kepada firman-Nya
قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِمَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ أَتَعْلَمُونَ أَنَّ صَالِحًا مُرْسَلٌ مِنْ رَبِّهِ قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلَ بِهِ مُؤْمِنُونَ ۞ قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا بِالَّذِي آَمَنْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ
Pemuka-pemuka yang sombong dari kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yaitu orang-orang yang telah beriman dari kaumnya: "Apakah kalian yakin bahwa Sholih diutus dari Robbnya ?". Mereka menjawab: "Kami beriman dengan apa yang disampaikannya". Orang-orang yang sombong itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kalian imani" (QS Al-A'rof 75-76)
وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُه
"Kepada kaum Madyan Kami mengutus saudara mereka Syu'aib, maka dia berkata: "Wahai kaumku, Ibadahilah Alloh. Tidak ada yang pantas diibadahi bagi kalian selain-Nya". (QS Al-A'rof 85), sampai kepada firman-Nya
قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا
Pemuka-pemuka yang sombong dari kaumnya berkata: "Kami benar-benar akan mengeluarkanmu dan orang-orang yang beriman bersamamu dari dari negre kami kecuali kamu kembali kepada agama kami". (QS Al-A'rof 88)
Karena mengingkari perkara inilah para musyrikin tidak dikatakan beriman walaupun mereka telah meyakini Tauhid Rububiyyah, dan inilah makna kalimat Laa ilaha illalloh. Karena kalimat tersebut menuntut pelepasan diri dari seluruh jenis yang diibadahi selain Alloh dalam seluruh bentuk peribadatan. Pada kalimat itu juga terdapat tuntutan untuk mengesakan Alloh saja dalam seluruh peribadahan. Disebabkan dua tuntutan inilah maka para penentang rosul menolak kalimat yang mereka dakwahkan ini.