-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

MENCARI BERKAH DENGAN SEDEKAH (BAG. 2)

Dalam riwayat lain dengan sanad yang shohih, Hudzaifah Rodhiyallohu ‘Anhu menafsirkan makna janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri ke dalam kebinasaan”: “Yaitu meninggalkan infak di jalan Alloh” (HR Ath-Thobari di tafsirnya)

ORANG KAFIR JUGA MENGINFAKKAN HARTANYA
Alloh Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ الله

Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah”. (QS Al-Anfal 36)

Syaikh ‘Abdurrohman As-Sa’dy Rahimahulloh mengatakan: “Mereka (orang-orang kafir) akan terus menerus memerangi yang selainnya sampai mereka bisa mengeluarkan orang selain mereka dari agamanya. Terlebih-lebih ahlul Kitab seperti Yahudi dan Nashoro yang mengerahkan yayasan-yayasan, menyebarkan para da’i, mengutus para dokter, membangun sekolah-sekolah untuk menarik umat kepada agama mereka. Serta menyusupkan kepada mereka apa-apa yang bisa menjadi syubhat bagi mereka, yang dapat meragukan mereka terhadap agama mereka”. [Tafsir As-Sa’dy surat Al-Baqoroh ayat 217]

Di zaman ini yang terlihat giat menempuh cara-cara tersebut adalah Rofidhoh, mereka sangat gencar dalam menyebarkan pemahaman zindiq dan munafik. Syaikh kami Yahya Al-Hajury Hafizhohulloh mengatakan bahwa negara yang paling bersemangat untuk mengembangkan dakwah saat ini adalah Iran. Mereka mengalokasikan dana besar-besaran untuk kepentingan dakwah meski perekonomian mereka pas-pasan. Mereka menyebarkan kezindikan, kekafiran dan kemunafikan dengan mengirim da’i-da’i Rofidhoh ke berbagai negara dan membuat yayasan-yayasan ahlut bait, menerima pelajar-pelajar undangan dari berbagai negara, menyebarkan buku-buku dengan harga yang murah dengan jumlah besar bahkan memberi sokongan dana untuk kepentingan perang dalam mengembangkan pemahaman rofidhoh.

Padahal kaum musliminlah yang paling berhak untuk mengerahkan usahanya dan menginfakkan harta mereka untuk agamanya, karena apa yang mereka perjuangkan adalah perkara yang mulia. Perkara yang diridhoi Robb manusia.

SEDEKAH ADALAH KEUNTUNGAN YANG TERSISA BUKANLAH KERUGIAN YANG SIRNA
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنْ تُقْرِضُوا اللَهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ

Jika kalian meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya dan mengampuni kalian”. (QS At-Taghobun 17)

Jika kalian menginfakkan harta kalian di jalan Alloh, mengeluarkan infak yang baik dan mengharapkan pahala serta ganjaran dari Alloh dengan infak kalian tersebut, niscaya Robb kalian akan melipat gandakannya untuk kalian dan menggantikan satu dengan tujuh ratus kali lipat atau lebih bagi yang Dia kehendaki. Bersamaan dengan pelipat gandaan tersebut, Dia juga akan mengampuni azab yang bakal ditimpakan kepada kalian dengan sebab harta yang kalian infakkan di jalan Alloh. [Lihat Tafsir Ath-Thobary]

Next >>                                                                    Halaman 5