-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

Sadarkah Anda Bahwa: Sesungguhnya Taqlid Bisa Mengikis Tauhid?

Al-‘Allamah Muhammad bin Isma’il Al-Amir Ash-Shon’any Rohimahulloh di “Irsyadun Nuqod ila Taisiril Imtihan” (hal 105) mengatakan: “Beda antara taqlid dengan mengambil bantuan dengan pemahaman ulama adalah; yang pertama (taqlid) mengambil perkataannya tanpa melihat kepada dalil dari Al-Kitab ataupun As-Sunnah adapun yang kedua berposisi sebagai penunjuk jalan yang cakap bagi seorang pengembara, dan itu adalah petunjuk kepada dalil” Selesai penukilan.

Rata-rata sikap taqlid ini muncul dari kemalasan atau fanatisme yang berlebihan. Mereka menyangka dengan mengikuti jalan orang yang mereka anut maka mereka akan selamat. Sadarkah mereka bahwa orang yang mereka ikuti tak luput dari kesalahan, bahkan bisa saja kesalahan itu membawanya keluar dari sunnah atau dari Islam sekalipun, naudzubillah minh.

Alloh Ta’ala berfirman:

اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ

“Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Robb kalian dan janganlah kalian mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kalian mengambil pelajaran”. (QS Al-A’raf 3)

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُون

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”. (QS Al-Jaatsiyah 18)

Imam Ad-Darimy meriwayatkan dalam sunannya dengan sanad yang shohih dari Ziyad bin Hudair bahwasanya ‘Umar Rodhiyallohu ‘Anhu berkata kepadanya: “Tahukah kamu apa yang bisa merubuhkan Islam?”. Ziyad berkata: “Tidak”. ‘Umar berkata: “Ia dirubuhkan oleh ketergelinciran seorang ulama, penyimpangan seorang para munafik berdebat dengan al-Kitab dan hukum para pemimpin yang sesat”.

Al-'Alamah Ishaq bin 'Abdurrohman Rahimahulloh dalam Ad-Durorus-Saniyyah (1/539) mengatakan: "Para ulama, terdapat pada mereka kesalahan. Mereka bukanlah orang-orang yang ma'shum. Barang siapa yang berprasangka baik kepada mereka tanpa melihat kepada Al-Kitab dan As-sunnah maka dia binasa" Selesai penukilan
Ketahuilah bahwa yang namanya ibadah bukan amalan saja tapi dituntut ilmu yang melatar belakangi amalan tersebut. Amalan tanpa ilmu adalah jalannya orang-orang yang sesat layaknya amalan kaum Nashoro.
Halaman 3