Imam
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah Rahimahulloh dalam kitabnya Ash-Showa'iqul
Mursalah mengatakan: "Perhatikanlah penjelasan yang luas dengan lafazh
yang jelas lagi terang. Bahwasa Ilah (Dzat Yang Berhak Diibadahi) yang
benar mestilah sang pencipta, pemilik perbuatan yang menyampaikan
manfaat kepada hambanya dan menolak bahaya atas hambanya itu. Apabila
bila bersamanya adanya Ilah yang lain, tentunya Ilah tersebut juga
memiliki ciptaan dan perbuatan. Maka ketika hal ini terjadi Ilah yang
satu tidak akan ridho dengan keberadaan Ilah yang lain bersamanya.
Bahkan kalau dia mampu untuk menundukkan Ilah yang lain sehingga dia
menjadi satu-satunya yang diibadahi, maka dia akan melakukannya. Apabila
dia tidak mampu untuk itu maka dia akan menyendiri dengan makhluknya
dan pergi bersama mereka sebagaimana halnya raja-raja di dunia yang
masing-masingnya dengan kerajaannya apabila dia tidak mampu manundukkan
atau berkuasa atas raja-raja yang lain.
Maka mesti berada dalam satu dari tiga perkara:
• Setiap Ilah pergi dengan dengan ciptaan dan kekuasaannya.
• Sebagian Ilah menguasai sebagian yang lain
• Seluruh Ilah berada dibawah kekuatan dan dalam kekuasaan salah satu Ilah.
Teraturnya perkara alam semesta baik di langit dan di bumi, serta keterkaitan setiap perkara satu sama lain, dan berjalannya semua itu dalam pengaturan yang sempurna, tidak berselisih dan tidak ada yang cacat, menunjukkan bahwa pengaturnya adalah satu, tidak ada llah selainnya" Selesai
Adapun perkataan Fir'aun 'Alaihi La'natulloh sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعَالَمِين
"Fir'aun berkata: "Siapakah Robbul 'Alamin ?" (QS Asy-Syu'aro' 23)
قَالَ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا أَنْزَلَ هَؤُلَاءِ إِلَّا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ بَصَائِر
"Musa berkata: "Engkau telah mengetahui bahwa yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu tidak lain hanyalah Robb langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata"(QS Al-Isro' 102)
وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا
"Mereka menentang mukjizat-mukjizat itu sebab kezholiman dan kesombongan mereka padahal hati mereka meyakini kebenarannya" (An-Naml 14)
Orang-orang musyrikin Quraisy meyakini Tauhid Rububiyyah ini dan tidak menjadikan sembahan-sembahan mereka sebagai sekutu bagi Alloh dalam kekuasaan dan pengaturan-Nya. Alloh Ta'ala menyebutkan tentang keyakinan para musyrikin tersebut dalam perkara ini:
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُون
"Katakanlah (Wahai Muhammad): "Siapakah yang memberikan kalian rezki dari langit dan bumi. Atau siapakah yang berkuasa menciptakan pendengaran dan penglihatan serta mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, serta yang mengatur segala urusan ?". Mereka akan menjawab: "Alloh". Maka katakanlah: "Maka kenapa kalian tidak bertakwa kepada-Nya ?" (QS Yunus 31)
Alloh Jalla wa 'Ala berfirman:
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ۞ سَيَقُولُونَ لِلهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ۞ قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ۞ سَيَقُولُونَ لِلهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ ۞ قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ۞ سَيَقُولُونَ لِلهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ
"Katakanlah (Wahai Muhammad): "Siapakah pemilik bumi dan apa-apa yang ada padanya apabila kalian mengetahui?". Mereka akan mengatakan: "Milik Alloh". Maka katakanlah: "Lantas kenapa kalian tidak mengingatnya ?". Katakanlah: "Siapakah Robb (Dzat Yang Memiliki Seluruh Sifat Rububiyyah) pemilik langit yang tujuh dan 'Arsy yang agung ?". Mereka akan mengatakan: "Milik Alloh". Maka katakanlah: "Lantas kenapa kalian tidak bertakwa kepada-Nya ?". Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan segala sesuatu, Dialah yang melindungi dan tidak ada yang bisa terlindung dari azab-Nya, jika kalian mengetahui ?" Mereka akan mengatakan: "Alloh". Maka katakanlah: "Lantas kenapa kalian sampai tertipu ?". (QS Al-Mukminun 84-89)
Maka mesti berada dalam satu dari tiga perkara:
• Setiap Ilah pergi dengan dengan ciptaan dan kekuasaannya.
• Sebagian Ilah menguasai sebagian yang lain
• Seluruh Ilah berada dibawah kekuatan dan dalam kekuasaan salah satu Ilah.
Ilah (yang berkuasa tersebut) bisa berbuat apa saja pada Ilah-Ilah yang
lain sementara Ilah-Ilah tersebut tidak bisa berbuat apa-apa
terhadapnya. Mereka tidak bisa menjalankan hukum mereka terhadapnya
namun dia bida menerapkan hukumnya terhadap mereka. Maka dialah Ilah
yang berhak, dialah yang diibadahi, dialah yeng mengatur dan menguasai
semuanya.
Teraturnya perkara alam semesta baik di langit dan di bumi, serta keterkaitan setiap perkara satu sama lain, dan berjalannya semua itu dalam pengaturan yang sempurna, tidak berselisih dan tidak ada yang cacat, menunjukkan bahwa pengaturnya adalah satu, tidak ada llah selainnya" Selesai
Adapun perkataan Fir'aun 'Alaihi La'natulloh sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعَالَمِين
"Fir'aun berkata: "Siapakah Robbul 'Alamin ?" (QS Asy-Syu'aro' 23)
Ini
hanyalah tindakan pura-pura bodoh dan kesombongan dari seorang hamba
durhaka. Buktinya adalah perkataan Musa 'Alaihissalam kepadanya:
قَالَ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا أَنْزَلَ هَؤُلَاءِ إِلَّا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ بَصَائِر
"Musa berkata: "Engkau telah mengetahui bahwa yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu tidak lain hanyalah Robb langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata"(QS Al-Isro' 102)
وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا
"Mereka menentang mukjizat-mukjizat itu sebab kezholiman dan kesombongan mereka padahal hati mereka meyakini kebenarannya" (An-Naml 14)
Orang-orang musyrikin Quraisy meyakini Tauhid Rububiyyah ini dan tidak menjadikan sembahan-sembahan mereka sebagai sekutu bagi Alloh dalam kekuasaan dan pengaturan-Nya. Alloh Ta'ala menyebutkan tentang keyakinan para musyrikin tersebut dalam perkara ini:
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُون
"Katakanlah (Wahai Muhammad): "Siapakah yang memberikan kalian rezki dari langit dan bumi. Atau siapakah yang berkuasa menciptakan pendengaran dan penglihatan serta mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, serta yang mengatur segala urusan ?". Mereka akan menjawab: "Alloh". Maka katakanlah: "Maka kenapa kalian tidak bertakwa kepada-Nya ?" (QS Yunus 31)
Alloh Jalla wa 'Ala berfirman:
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ۞ سَيَقُولُونَ لِلهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ۞ قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ۞ سَيَقُولُونَ لِلهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ ۞ قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ۞ سَيَقُولُونَ لِلهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ
"Katakanlah (Wahai Muhammad): "Siapakah pemilik bumi dan apa-apa yang ada padanya apabila kalian mengetahui?". Mereka akan mengatakan: "Milik Alloh". Maka katakanlah: "Lantas kenapa kalian tidak mengingatnya ?". Katakanlah: "Siapakah Robb (Dzat Yang Memiliki Seluruh Sifat Rububiyyah) pemilik langit yang tujuh dan 'Arsy yang agung ?". Mereka akan mengatakan: "Milik Alloh". Maka katakanlah: "Lantas kenapa kalian tidak bertakwa kepada-Nya ?". Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan segala sesuatu, Dialah yang melindungi dan tidak ada yang bisa terlindung dari azab-Nya, jika kalian mengetahui ?" Mereka akan mengatakan: "Alloh". Maka katakanlah: "Lantas kenapa kalian sampai tertipu ?". (QS Al-Mukminun 84-89)
Next >> Halaman 2