APA ITU SALAFY?
Kaum muslimin pada zaman shohabat
dan zaman yang masih dekat dengan mereka, tidak memiliki penamaan tertentu yang
menjadi ciri bagi mereka. Yaitu zaman sebelum munculnya perpecahan dan
kelompok-kelompok dengan pemahaman baru di dalam Islam. Hal ini dikarenakan
karena mereka menjalankan Islam dengan sebenarnya maka muslimin dan mukminin
hakiki adalah mereka dan merekalah muslimin dan mukminin hakiki .
Allah Ta'ala berfirman:
وَالَّذِينَ آَمَنُوا
وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللهِ
وَالَّذِينَ آَوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ
هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ
وَرِزْقٌ كَرِيم
"Orang-orang yang beriman,
berhijroh dan berjihad di jalan Allah, serta orang-orang yang memberi tempat
kediaman dan perlindungan (kepada Muhajirin), mereka itulah orang-orang yang
benar-benar beriman. Mereka mendapatkan ampunan dan rezki yang mulia". (QS
Al-Anfal ayat 74)
Setelah munculnya perpecahan dan
pemahaman-pemahaman yang menyimpang, maka kata “kaum muslimin” atau “mukminin”
suka tidak suka dalam pandangan manusia akan mencakup Ahlul Ahwa' (orang-orang
yang berpemahaman sesat yang kecenderungan mereka kepada hawa nafsu dalam
beragama). Demikian juga mencakup Ahlul Bid'ah yang mereka mengikuti
perkara-perkara baru yang berasal dari luar agama. Ahlul Syubhat juga termasuk
ke dalamnya, yaitu orang-orang yang menyamarkan antara kebenaran dan kebatilan
sebagai pondasi bagi mereka untuk meninggalkan sunnah ketika mereka berpegang
kepada dasar yang tidak jelas dan rusak.
Akibat berkembangnya orang-orang
dengan menyimpang tersebut, muncullah perpecahan dan kelompok-kelompok yang
semuanya menyandarkan diri kepada Islam. Sehingga muncullah penamaan bagi
orang-orang yang betul-betul menjalankan Islam sebagaimana jalan yang ditempuh
oleh kaum pertama lagi terdahulu, untuk menunjukkan bahwa bukan mereka yang
berpecah dari jalan asal dan mereka bukanlah orang-orang yang mengikuti hawa
nafsu dalam beragama. Penamaan-penaman itu muncul baik dengan penamaan yang
datang langsung dari syari'at seperti: Al-Jama'ah, Jama'atul muslimin, Firqotun
Najiyyah, dan Ath-tho'ifah Al-Manshuroh. Atau penamaan itu muncul dari sisi
konsistennya mereka dalam menjalankan sunnah di tengah kebid'ahan yang
berkembang, dengannya mereka memiliki hubungan dengan generasi pertama lagi
terdahuhu, sehingga mereka pun dinamakan kaum Salaf, Ahlul Hadits, Ahlut Atsar,
Ahlus Sunnah wal Jama.ah. Penamaan-penamaan ini adalah penamaan yang syar'i
berbeda dengan penamaan kelompok lainnya. [Lihat Hukmul Intima' hal 40-41/
Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahulloh]
Salafy adalah orang-orang yang
memahami Al-Qur'an dan Sunnah mengikuti pemahaman generasi salaf (terdahulu)
tersebut. Sebagaimana dikatakan "Si A Shufy" maksudnya pengikut
tarikat sufiyyah, atau "Si B Ikhwany", maksudnya pengekor Ikhwanul
Muslimin dan sebagainya.
Generasi terdahulu tersebut –yang
dikenal juga dengan Salafus Sholih- adalah orang-orang yang menjalankan
syari'at Islam sesuai petunjuk yang diarahkan oleh Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam dari kalangan shohabat, tabi'in (orang-orang yang mengambil
ilmu dari para shohabat) dan Atba'ut Tabi'in (orang-orang yang mengambil ilmu
dari para tabi'in).
Maka dakwah salafiyyah adalah
dakwah di atas pemahaman Salafus Sholih, dakwah kepada Islam yang hakiki, yang
Allah perintahkan bagi kita untuk mengikutinya. Allah berfirman:
وَمَنْ يُشَاقِقِ
الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ
غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ
مَا تَوَلَّى
"Barangsiapa yang
menyelisihi Rosul (Muhammad) setelah jelas petunjuk baginya, serta mengikuti
selain jalan orang-orang yang beriman, maka Kami biarkan dia dengan (kesesatan)
yang dipilihnya" (QS An-Nisa' ayat 125)
Next >>
Halaman 4