-->
مَثَلُ الَّذِيْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ بِلاَ حُجَّةٍ كَمَثَلِ حَاطِبِ لَيْلٍ، يَحْمِلُ حُزْمَةَ حَطَبٍ وَفِيْهِ أَفْعَى تَلْدَغُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِيْ

Salman Al-Faarisiy Rodhiyallahu ‘Anhu Teladan Pencari Kebenaran (Disertai Beberapa Faidah Hadits)

Maka demi Allah, aku tidak meninggalkan mereka sampai dengan tenggelamnya matahari, dan aku tidak memperdulikan sawah ayahku serta tidak mendatanginya. Lalu aku berkata kepada mereka: "Dari mana asal agama ini?". Mereka menjawab: "Dari Syam". Lalu aku pun kembali menjumpai ayahku dan dia -ketika itu- telah mengutus seseorang untuk mencariku, dan aku (benar-benar) telah menyibukkannya dari semua pekerjaannya maka ketika aku mendatanginya, dia berkata: "Wahai anakku dari manakah engkau, bukankah aku telah memerintahkan kamu sesuatu?". Aku berkata: "Wahai ayahku, aku melewati sekumpulan orang yang sedang mengerjakan sholat di dalam gereja mereka maka aku terkagum dengan apa yang aku lihat dari agama mereka, demi Allah!  Aku senantiasa di sana sampai dengan tenggelam matahari".

Ayahku berkata: "Tidaklah ada suatu kebaikan pun di dalam agama tersebut". Lantas aku berkata: "Sekali-kali tidak, ssengguhnya agama tersebut lebih baik dari agama kita". Maka ayahku mulai merasa khawatir akan diriku, kemudian dia mengikat kakiku dan mengurungku di dalam rumahnya. Lalu aku mengirim pesan kepada orang-orang nashraniy tersebut.Aku berkata: "Apabila datang kepada kalian rombongan pedagang dari Syam dari orang-orang nashara maka khabarilah aku". Maka -tidak lama setelah itu- datang kepada mereka rombongan pedagang dari Syam dari orang-orang nashara maka merekapun mengabariku hal tersebut. Maka aku berkata kepada mereka: "Apabila mereka telah memenuhi hajat mereka dan ingin kembali ke negeri mereka maka beritahulah aku". Maka ketika mereka hendak kembali ke negeri mereka maka mereka mengabariku, maka akupun campakkan rantai yang terikat di kakiku. (GURU PERTAMA SALMAN)

Kemudian aku keluar bersama mereka sampai akhirnya aku tiba di negeri Syam. Maka ketika aku tiba di sana, aku berkata: "Siapakah orang yang paling utama dari agama ini?" Mereka berkata: "Uskup yang ada di dalam gereja tersebut". Maka akupun mendatanginya dan berkata: "Aku berhasarat untuk mengikuti agama ini, dan aku ingin tinggal bersamamu, melayanimu didalam gerejamu ini, serta menuntut ilmu darimu dan mengerjakan sholat bersamamu".Dia berkata: "Masuklah". Maka akupun masuk. Aku dapati dia seorang laki-laki yang jelek, dia memerintahkan orang-orang untuk bersedekah dan menganjurkan mereka untuk melakukan hal itu, maka apabila mereka telah mengumpulkan kepadanya shodaqah, maka dia pun menyimpannya untuk dirinya sendiri dan tidak memberikannya kepada orang-orang miskin, sampai-sampai dia telah mengumpulkan tujuh kendi yang berisi penuh emas dan perak.

Maka aku benar-benar sangat membencinya melihat apa yang telah dia perbuat, tidak lama kemudian dia pun mati, maka orang-orang Nashraniy tersebut berkumpul untuk menguburinya. Maka aku berkata kepada mereka: "Sesungguhnya orang ini adalah laki-laki yang jelek, dia memerintahkan kalian untuk bersedekan dan menganjur kalian untuk melakukan hal tersebut akan tetapi apabila kalian telah mengumpulkannya kepadanya maka iapun menyimpannya untuk dirinya sendiri, dan tidak memberikan sedikitpun untuk orang-orang miskin". Mereka berkata: "Apa yang telah kamu ketahui?". Aku berkata: "Aku akan menunjukkan kepada kalian tempat penyimpanannya". Maka merekapun berkata: "Tunjukkanlah kepada kami".

Maka akupun memperlihatkannya kepada mereka tempatnya. lalu mereka mengeluarkan dari tempat tersebut tujuh kendi penuh dengan emas dan perak, maka ketika mereka telah melihat tersebut mereka berkata: "Demi Allah, sekali-kali kami tidak akan menguburinya lalu mereka menyalibnya serta melemparnya bebatuan". (GURU KEDUA SALMAN)
Kemudian mereka mendatangkan penggantinya yang lain, dan menjadikannya pada posisi uskup tersebut. Maka tidaklah pernah aku melihat seorang laki-laki pun –yang tidak mengerjakan sholat lima waktu- yang lebih utama dari padanya, lebih zuhud akan dunia dan lebih menginginkan akhirat, dan lebih bersungguh-sungguh -dalam ibadah- siang dan malam daripada dirinya. Maka aku sangat mencintainya, dan tidak pernah aku mencintai seseorangpun seperti demikian sebelumnya.

Next >>                                               Halaman 2